HUKUM: Terbukti Hukuman Mati untuk Koruptor Di China Tidak Efektif

15 05 2011

ORANG Indonesia seringkali berbicara tanpa didukung data, fakta atau referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, sering menimbulkan anggapan yang keliru. Misalnya, dengan adanya hukuman mati di China, maka ada gagasan agar Indonesia juga menru China karena mengira hukuman mati bisa menurunkan angka korupsi.

Angka korupsi di China pernah turun

Memang, angka korupsi di China pernah turun yaitu dari IPK 3.5 pada 2007 naik menjadi IPK 3.6 yang berarti ada penurunan angka korupsi. Namun penurunan ini sangat tidak signifikan, karena IPK masih di kisaran 3 (masih tergolong buruk).

Efektivitas hukuman mati

Logika hukum yang benar mengatakan bahwa, efektivitas hukum bukan soal hukum Islam atau bukan hukum Islam. Bukan soal pelanggaran HAM atau bukan pelanggaran HAM. Bukan soal melanggar UUD 1945 ataupun tidak melanggar UUD 1945. Bukan soal banyaknya ulama Islam yang mendukung atau yang tidak mendukung hukuman mati.. Efektivitas hukuman mati adalah soal efektif atau tidak efektif  hukuman mati itu sendiri..

Indek Persepsi Korupsi (IPK)

Efektif atau tidaknya pemberantasan korupsi diukur menggunakkan IPK (Indek Persepsi Korupsi) atau Corruption Perception Index atau ICP yang sudah diakui seluruh negara di dunia.

Nilai-nilai IPK atau CPI

a.IPK:1-1.9 = paling buruk;2-2.9 = sangat buruk;3-3.9 = buruk;

b.IPK:4-4.9 = cukup ;5-5.9 = sangat cukup ;6-6.9 = paling cukup

c.IPK:7-7.9 = baik;8-8.9 = sangat baik;9-10 = paling baik.

IPK negara tetangga

IPK di Singapura: 8 koma (sangat baik)

IPK di Malaysia: 6 koma (paling cukup)

IPK korupsi di Indonesia:

Tahun 2009: 2,8.Tahun 2010 2,8 = sangat buruk.

IPK korupsi di China :

Tahun 2002 IPK = 3.5;Tahun 2003 IPK = 3.4,Tahun 2004 IPK = 3.4,Tahun 2005 IPK = 3.2,Tahun 2006 IPK = 3.3,Tahun 2007 IPK = 3.5,Tahun 2008 IPK = 3.6,Tahun 2009 IPK = 3.6,Tahun 2010 IPK = 3.5. IPK Rata-rata :3 (buruk)

Kesimpulan

Berarti, penanggulangan atau pemberantasan korupsi di China tidak signifikan atau buruk atau tidak efektif. Berarti pula, hukuman mati bagi koruptor tidak signifikan menurunkan angka korupsi.

Peringkat China

China cuma menduduki ranking ke 78 dalam pemberantasan korupsi (walaupun ada ancaman hukuman mati).

Peringkat Denmark

Sedangkan Denmark,yang tidak menerapkan hukuman mati bagi para koruptor, memiliki nilai IPK 9 (paling baik) dan menduduki ranking 1 di dunia.

Bukti,data dan fakta selengkapnya di:

http://en.wikipedia.org/wiki/Corruption_Perceptions_Index

(Lihat Tabel halaman bawah).

Sumber foto: matanews.com

Hariyanto Imadha

Facebooker/Blogger